Negeri Arab Kembali Menjadi Padang Rumput dan Sungai-sungai
Dan di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat lainnya ialah kembalinya negeri-negeri Arab menjadi padang rumput dan sungai-sungai. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Tidak akan datang hari kiamat sehingga negeri Arab kembali menjadi padang rumput dan sungai-sungai." ( Shahih Muslim, Kitab Az-Zakat, BabKulli Nau'-in Minal Ma'ruf Shadaqah 7: 97 ).
Hadits ini menunjukkan bahwa negeri Arab itu dahulu berupa padang rumput dan sungai-sungai dan kelak akan kembali seperti itu lagi.
Imam Nawawi berkata mengenai pengertian kembalinya negeri Arab sebagai padang rumput dan sungai, sebagai berikut, "Maknanya -Wallahu a'lam- bahwa mereka ( penduduknya ) akan meninggalkan dan menjauhinya sehingga menjadi tak terurus, tidak ditanami, dan tidak disiram dengan airnya. Hal ini terjadi karena sedikitnya kaum laki-laki, banyaknya peperangan, bertumpuk-tumpuknya fitnah, telah dekatnya hari kiamat, tipisnya pengharapan ( pesimistis, skeptis ), dan tidak adanya perhatian untuk mengelolanya." ( Syarah Muslim 7: 97 ).
Menurut pendapat saya, apa yang dikemukakan Imam Nawawi dalam mensyarah hadits ini kurang tepat, karena negeri Arab merupakan negeri yang tandus, pasirnya sedikit, dan sedikit pula tumbuh-tumbuhannya, dan pada umumnya airnya diperoleh dari sumur atau telaga dan hujan. Apabila penduduknya atau warga negaranya meninggalkannya, maka tanam-tanamannya akan mati dan tidak akan kembali menjadi padang rumput dan sungai-sungai.
Zhahir hadits ini menunjukkan bahwa di negara-negara Arab akan banyak airnya sehingga munculnya banyak sungai yang menumbuhkan banyak tumbuh-tumbuhan, sehingga menjadi padang rumput, kebun-kebun, dan hutan-hutan.
Hal ini diperkuat oleh kondisi bahwa pada zaman sekarang ini banyak mata air yang memancarkan air seperti sungai-sungai untuk menyirami pohon-pohonan yang banyak jumlahnya, dan akan menjadi seperti apa yang diberitahukan oleh Nabi Ash-Shadiq saw Mu'adz bin Jabal ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda pada waktu perang Tabuk:
"Sesungguhnya kamu besok, insya Allah, akan mendatangi mata air Tabuk, dan kamu tidak akan dapat mendatanginya sehingga siang telah terang ( dhuha ), Maka barangsiapa di antara kamu yang mendatanginya, janganlah ia menyentuh airnya sehingga saya datang." Lalu kami datang ke sana, tetapi ternyata kami telah didahului dua orang laki-laki. Mata air itu seperti tali sandal dan mengalirkan air sedikit. Lalu Rasulullah saw bertanya kepada mereka, "Apakah kamu tadi menyentuh airnya ?" Mereka menjawab, "Ya". Lalu beliau mencela mereka dan berkata kepada mereka sesuai dengan yang dikehendaki Allah. Kemudian mereka menciduk air dari mata air itu dengan tangan mereka sedikit demi sedikit hingga terkumpul pada suatu tempat ( bejana ), lalu Rasulullah saw mencuci kedua tangan dan wajah beliau di bejana itu, kemudian mengembalikan air itu ke dalam mata air, lalu mengalirlah air yang sangat deras di mata air tersebut... sehingga orang-orang pun dapat mengambil air darinya. Kemudian Rasulullah saw bersabda: "Wahai Mu'adz, jika umurmu panjang, barangkali kamu akan melihat tempat ini dipenuhi dengan kebun-kebun dan bangunan-bangunan." ( Shahih Muslim, Kitab Al-Fadhail, Bab Mu'ji-zatin Nabiyyi saw 75: 40-41 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar