7. Al A'raaf : 187

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Sabtu, 19 Juni 2010

Tanda-tanda Kiamat Sughro ( Kecil )


Kota Madinah Menyingkirkan Orang-orang Jahat Kemudian Hancur Berantakan Pada Akhir Zaman

Nabi saw menganjurkan penduduk Madinah agar tetap tinggal di kota Madinah, dan beliau memberitahukan bahwa tidak ada seorang pun yang keluar (pindah) dari kota Madinah melainkan Allah akan menggantinya dengan orang yang lebih baik daripada dia. Beliau juga memberitahukan bahwa di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat nanti, kota Madinah akan menyingkirkan orang-orangnya ( penduduknya)  yang jelek sebagaimana halnya ububan pandai besi menghembus kotoran-kotoran besi. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: 
"Akan datang suatu zaman pada manusia yang waktu itu seseorang memanggil anak pamannya dan kerabatnya: 'Marilah kita pergi mencari kelapangan dan kemewahan, marilah kita pergi mencari kelapangan dan kemewahan!" padahal kota Madinah lebih baik bagi mereka kalau mereka mengetahui. Demi Allah yang diriku ditangan-Nya, tidak seorang pun dari mereka yang keluar meninggalkan Madinah karena merasa tidak suka melainkan Allah akan menggantinya dengan orang yang lebih baik daripada dia. Ketahuilah, sesungguhnya kota Madinah itu bagaikan ububan pandai besi yang mengeluarkan (membuang) kotorannya. Tidak akan datang hari kiamat sehingga kota Madinah menyingkirkan warganya yang jahat sebagaimana ububan pandai besi menyingkirkan ( membuang ) kotoran-kotoran besi." (Shahih Muslim, Kitab Al-Hajj. Bab Al-Madinah Tanfi Khubutsaha Watusamma Thabah wa Thibah 9:153).
Al-Qadhi 'Iyadh berpendapat bahwa kota Madinah menyingkirkan kotorannya itu terjadi pada zaman Nabi saw, karena tidak ada yang sabar dan tabah melakukan hijrah dan berdomisili di Madinah kecuali orang yang mantap imannya. Adapun orang-orang munafik dan orang-orang Arab yang jahil, maka mereka tidak sabar menghadapi kekerasan dan kondisi kota Madinah yang memilukan saat ini, apalagi dalam hal itu mereka tidak berniat mencari keridhaan Allah.
Sementara itu Imam Nawawi berpendapat bahwa hal ini akan terjadi pada zaman Dajjal, dan beliau menganggap jauh pendapat yang dikemukakan oleh Al-Qadhi 'Iyadh. Kemudian beliau juga mengatakan bahwa hal itu mungkin terjadi pada waktu-waktu yang berbeda-beda ( tidak sekali waktu ). (Vide: Syarah Ahahih Muslim 9: 154).
Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa hal itu bisa jadi terwujud pada dua zaman, yaitu pada zaman Nabi saw sendiri dengan alasan kisah seorang Arab kampung sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Jabir ra: "Ada seorang Arab kampung datang kepada Nabi saw untuk berbaiat masuk Islam. Kemudian pada keesokan harinya ia datang lagi dengan hati yang gelisah, lalu Nabi saw berkata. ' Akuilah aku!' Tetapi ia enggan. - Hal ini terjadi tiga kali ( diusapkan lantas dijawab lagi hingga tiga kali ) - Kemudian beliau bersabda:
"Madinah itu bagaikan ububan pandai besi, ia menyingkirkan kotorannya dan memelihara yang baik." (Shahih Bukhari, Kitab Fadhail Al-Madinah, Bab Al-Madinah Yanfi Al-Khubuts 4: 96).
Dan zaman yang kedua ialah zaman Dajjal sebagaimana tersebut dalam hadits Anas bin Malik ra dari Nabi saw bahwa beliau pernah menyebut Dajjal, lalu bersabda:

"Kemudian kota Madinah menggoncang warganya tiga kali, lalu Allah mengeluarkan setiap orang kafir dan munafik." (Shahih Bukhari, Kitab Fadhail Al-Madinah, Bab Laa Yadkhulu Ad-Dajjal Al-Madinah 4: 95).
Adapun masa-masa di antara keduanya itu tidak termasuk yang disinyalir dalam hadits-hadits tersebut, karena banyak sahabat utama yang keluar (pindah). dari Madinah sesudah zaman Nabi saw, seperti Mu'adz bin Jabal, Abu Ubaidah, Ibnu Mas'ud, Ah, Thalhah, Zubeir, Ammar dan lain-lainnya, padahal mereka adalah orang-orang terbaik. Semua ini menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan hadits di atas adalah manusia tertentu pada waktu yang tertentu pula, berdasarkan firman Allah:
 
"Di antara orang-orang Arab badawi yang di sekelilingmu itu ada orang-orang munafik, dan juga di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya." (At-Taubah: 101).
Sedangkan orang munafik itu tak diragukan lagi adalah orang yang jelek, jahat. (Vide: Fathul-Bari 4: 88).
Adapun keluarnya manusia secara keseluruhan dari kota Madinah, maka hal itu terjadi pada akhir zaman, ketika hari kiamat telah dekat. Diriwayatkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda:
 
"Kamu akan meninggalkan Madinah dalam keadaan yang baik, tidak ada yang mendatanginya kecuali binatang buas dan burung- burung. Dan orang yang paling akhir dikumpulkan ialah dua orang penggembala dari Muzayanah. Mereka datang ke Madinah sambil berteriak teriak mencari kambing mereka, tetapi tiba-tiba didapatinya kambingnya telah menjadi liar, sehingga ketika keduanya sampai di Tsaniyyatul Wada', keduanya jatuh tersungkur." (Shahih Bukhari, Kitab Fadhail Al-Madinah, Bab man Raghiba ‘an Al-Madinah 5: 89-90)


Read More or Baca Selanjutnya ..

Tanda-tanda Kiamat Sughro ( Kecil )

Peperangan Antara Kaum Muslimin Dan Kaum Yahudi

Di antara tanda akan datangnya hari kiamat lainnya ialah peperangan yang terjadi antara kaum muslimin dan bangsa Yahudi pada akhir zaman. Hal ini disebabkan kaum Yahudi merupakan tentara Dajjal, lantas diperangi oleh kaum muslimin yang merupakan tentara Isa alaihissalam. Hingga pohon-pohon dan batu berkata, "Wahai orang muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia!'

Kaum muslimin sebenarnya telah berperang dengan kaum Yahudi sejak zaman Nabi saw; mereka dapat mengalahkan kaum Yahudi itu dan mengusir mereka dari Jazirah Arab, sebagai pelaksanaan sabda Nabi saw:

 "Sungguh saya akan mengeluarkan kaum Yahudi dan Nasrani dari Jazirah Arab, hingga tidak ada yang saya biarkan kecuali beragama Islam. " (Shahih Muslim, Kitab Al-Jihad wa As-Sair, Bab Ijla' Al- Yahudi min Al-Hijaz 12: 92).
Tetapi peperangan ini bukan peperangan yang merupakan tanda telah dekatnya hari kiamat itu. Dan disebutkan dalam beberapa hadits shahih sabda Rasulullah saw yang memberitahukan bahwa kaum muslimin akan memerangi mereka pada waktu Dajjal telah muncul dan Nabi Isa as telah turun.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Samurah bin Jundub ra sebuah hadits yang panjang yang diucapkan Nabi saw dalam khutbah beliau pada waktu terjadi gerhana matahari. Dalam khutbah tersebut beliau menyebut-nyebut Dajjal seraya bersabda:

 "Sesungguhnya Dajjal akan mengepung kaum mukminin di Baitul-Maqdis lantas menggoncangkannya dengan keras, kemudian Allah swt membinasakan dia bersama tentaranya, sehingga pangkal dinding... Hasan Al-Asyyab (Abu Ali-Al-Hasan bin Musa Al-Asyyab Al-Baghdadi) berkata: Dan pangkal pohon-berseru atau berkata: "Wahai si mukmin . . atau wahai si muslim ini ada orang Yahudi... "Atau ia berkata, "Ini ada orang kafir, kemarilah dan bunuhlah!" Beliau berkata, "Dan hal itu tidak akan terjadi sehingga kalian melihat perkara-perkara yang menyesatkan hati kalian, dan kalian saling bertanya satu sama lain, "Apakah Nabi kalian pernah mengingatkan kepada kalian tentang hal itu?!" (Musnad Imam Ahmad 5: 16 dengan catatan pinggir Muntakhab Kanzul 'Ummal. Ibnu Hajar berkata, "Isnadnya hasan. " (Fathul-Bari 6: 610)
Imam Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Abu Hurairah ra dari Rasulullah saw, beliau berkata:

 "Tidak akan datang hari kiamat sehingga kaum muslimin memerangi kaum Yahudi dan membunuh mereka, sehingga bersembunyilah orang-orang yahudi di belakang batu atau kayu, lantas batu atau kayu itu berkata, 'Wahai orang muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi di belakang saya, kemarilah dan bunuhlah dia, kecuali pohon Al-Gharqad (yang tidak berbuat demikian), karena ia termasuk pohon Yahudi. " HR. Bukhari dan Muslim, dan lafal ini adalah lafal Muslim (Shahih Bukhari, Kitab Al-Jihad, Bab Qital Al-Yahudi 6: 103; Shahih Muslim, Kitab Al-Fitan wa Asyroth As- Sa'ah 18: 44-45).
Menurut zhahir hadits di atas bahwa berbicaranya batu dan pohon serta lainnya itu adalah hakiki (sebenarnya). Hal ini disebabkan karena peristiwa berbicaranya benda-benda mati itu telah sah riwayatnya dalam beberapa hadits selain hadits peperangan dengan kaum Yahudi ini, dan hal ini telah saya bicarakan secara khusus karena termasuk salah satu tanda telah dekatnya hari kiamat.
Kalau benda-benda mati dapat berbicara pada waktu itu, maka tidaklah perlu mengartikan pembicaraan pohon dan batu itu sebagai majaz, sebagaimana pendapat sebagian ulama. Karena tidak ada dalil yang mengharuskan mengartikan lafal tersebut kepada yang bukan hakiki.






Read More or Baca Selanjutnya ..

Tanda-tanda Kiamat Sughro ( Kecil )

Munculnya Orang ( Tokoh ) Dari Qahthan

Pada akhir zaman akan muncul seorang laki-laki dari Qahthan. Orang-orang tunduk dan patuh kepadanya serta bersatu padu membelanya. Hal ini terjadi ketika zaman sudah berubah, karena itulah Imam Bukhari menyebutkannya dalam bab Taghayyuruz-Zaman.

Imam Ahmad dan Asy-Syaikhani ( Bukhari dan Muslim ) meriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

"Tidak akan datang hari kiamat sehingga muncul seorang laki-laki dari Qahthan yang menggiring manusia dengan tongkatnya. " ( Musnad Ahmad 18: 103 hadits nomor 9395 dengan syarah Ahmad Syakir dan dilengkapi dan disempurnakan oleh DR. Al-Husaini Abdid Majid Hasyim; Shahih Bukhari, Kitab Al-Fitan, Bab Taghayyur Az-Zaman Hatta Tu'bada Al-Autsan 13: 76; dan Shahih Muslim, Kitab Al-Fitan wa Asyroth As-Sa'ah 18: 36 ).
Al-Qurthubi berkata, "Sabda beliau menggiring manusia dengan tongkatnya itu adalah kiasan tentang komitmen, kepatuhan, dan ketundukan manusia kepadanya, bukan tongkat yang sebenarnya. Beliau membuat perumpamaan dengan tongkat itu adalah untuk menunjukkan betapa patuhnya mereka kepadanya dan betapa berkuasanya dia atas mereka, dan penyebutannya ini juga menunjukkan kekejaman dan kebengisannya atas mereka, " ( At-Tadzkiroh: 635 ).

Saya ( Yusuf bin Abdullah ) berkata, "Ia menggiring manusia dengan tongkatnya itu hanya kiasan saja tentang kepatuhan dan ketundukan manusia terhadap perintah-perintahnya. Hanya saja apa yang dikemukakan oleh Al-Qurthubi bahwa ia kejam dan keras kepada mereka, maka hal itu bukanlah kepada semua manusia, sebagaimana yang nampak dari perkataannya, tetapi ia hanya bersikap keras kepada ahli maksiat di antara mereka, karena dia adalah seorang lelaki yang shalih, yang menghukum dengan adil. Hal ini diperkuat oleh riwayat Ibnu Hajar dari Nu'aim Ibnu Hammad bahwa ia meriwayatkan dari jalan yang kuat dari Abdullah bin Amr bahwa ia menyebut khalifah-khalifah, kemudian berkata, 'Dan laki-laki dari Qahthan.'"
Dan lagi diperkuat oleh riwayat yang diriwayatkannya dengan sanad yang bagus dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata mengenai lelaki Qahthan itu demikian, "Dan laki-laki dari Qahthan, semuanya orang shalih. " ( Fathul-Bari 6: 535 ).





Read More or Baca Selanjutnya ..

Tanda-tanda Kiamat Sughro ( Kecil )


Penaklukan Qanstantiniyah ( Konstantinopel )

Di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat lagi ialah ditaklukkannya kota Konstantinopel -sebelum keluarnya Dajjal- oleh kaum Muslimin. Menurut beberapa hadits, penaklukan besar ini terjadi setelah peperangan yang sengit dan amat dahsyat antara kaum Muslimin dengan Bangsa Rum yang dimenangkan Pihak Muslimin, kemudian mereka menuju ke kota Konstantinopel, lalu Allah membukakannya untuk Kaum Muslimin tanpa peperangan. Senjata mereka pada waktu itu hanya takbir dan tahlil.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda:


"Pernahkah kamu mendengar sebuah kota yang salah satu dindingnya di darat dan yang satunya di laut?" Para sahabat menjawab, "Benar, wahai Rasulullah." Lalu beliau bersabda, "Tidak akan datang hari kiamat sehingga kota ini diperangi oleh tujuh puluh ribu anak cucu Ishaq. Bila mereka telah datang, maka mereka dapat memasukinya dengan tidak melakukan perang bersenjata dan tidak pula menggunakan panah. Mereka berkata ( mengucapkan ) kalimat Laa ilaah illallah wallahu akbar, lalu robohlah salah satu dinding kota itu." Tsaur ( bin Zaid Ad-Daili - salah seorang perawi hadits ini ) berkata, "Saya tidak mengetahuinya melainkan beliau bersabda: '( Dinding ) yang ada di laut.'" Kemudian pada kali yang kedua mereka mengucapkan Laa illaha illallah wallahu akbar, lalu runtuhlah dinding yang lain. Kemudian pada kali yang ketiga mereka mengucapkan Laa illaha illallah wallahu akbar, lantas pintu gerbangnya terbuka, lalu mereka memasukinya dan mengambil harta rampasan. Ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan, tiba-tiba datanglah kepada mereka seseorang yang meminta tolong sambil berteriak, 'Sesungguhnya Dajjal telah keluar!!' Lalu mereka tinggalkan segala sesuatunya, kemudian mereka kembali pulang." ( Shahih Muslim, Kitab Al-Fijan wa Asyroth As-Sa'ah 75: 43-44 ).
Sekilas ada yang janggal dalam teks hadits di atas, yaitu bagian sabda Rasul yang bunyinya,” … ( kota ini ) akan diperangi oleh 70.000 ( tujuh puluh ribu ) orang anak cucu ( keturunan ) Ishaq ( Izaac ) bin Ibrahim Al Khalil ‘Alayhissalam ( Lihat Kitab An Nihayah fil Fitan wal Malahim 1:58 dengan tahqiq Dr Thaha Zaini ). Maka bagaimana mungkin dapat dikatakan bahwa penaklukan kota Konstantinopel ini dilakukan oleh mereka yang notabene hari ini mayoritas mereka beragama Kristen ( Baik Katholik, Protestan, Anglikan tapi bukan Nasrani. Beda ) ?

Al Qadhi ‘Iyadh rah.a. menjelaskan kejanggalan ini sebagai berikut,” Demikianlah yang tersebut dalam Shahih Muslim bahwa silsilah mereka berasal dari Bani Ishaq ( Izaac ).” Lalu beliau melanjutkan,” Sebagian ulama mengatakan,’ Yang terkenal dan yang terpelihara bahwa mereka berasal dari Bani Isma’il ( keturunan Isma’il ), dan inilah yang ditunjuki oleh konteks hadits sebab yang dimaksudkan adalah Bangsa Arab ( Bani Isma’il ). ( Syarah Muslim 18: 43-44 ).

Barangkali yang lebih tepat adalah penjelasan dari Al Hafizh Ibnu Katsir yaitu bahwa Bangsa Rum ( Eropa ) pada akhir zaman akan masuk Islam, sehingga penaklukan Konstantinopel ini dilakukan oleh sekelompok dari kalangan mereka sendiri. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam hadits terdahulu bahwa kota tersebut akan ditaklukan oleh 70 ribu orang anak cucu Ishaq. Dalam mengemukakan pendapatnya ini, Ibnu Katsir mengambil kesaksian ( dukungan ) dari hadits Al Mustaurid Al Quraisy bahwa mereka adalah orang-orang terpuji. Al Mustaurid berkata,” Saya mendengar Rasulullah saw bersabda:
 
“ Hari Kiamat akan terjadi, sedang Bangsa Rum merupakan orang yang paling banyak jumlahnya.” Lalu Amr bin Al Ash berkata kepadanya,” Jelaskanlah apa yang engkau katakan itu!” Dia menjawab,” Saya mengucapkan apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw.” Amr berkata,” Kalau engkau berkata demikian, maka terdapat 4 macam karakter pada mereka, yaitu mereka adalah orang-orang yang ( 1 ) paling sabar ketika terjadi fitnah, ( 2 ) paling cepat sadar setelah tertimpa musibah, ( 3 ) paling cepat kembali setelah berlari dan ( 4 ) paling baik terhadap orang miskin, anak yatim dan orang lemah. Dan sebagai tambahan mereka adalah orang yang paling bagus dan indah serta paling semangat mencegah kezhaliman para raja.” ( Shahih Muslim, Kitab Al Fitan wa Asyroth As Sa’ah 18:22 ).

Yusuf bin ‘Abdullah mengatakan bahwa masuk Islamnya Bangsa Rum pada akhir zaman ditunjukkan oleh hadits dari Abu Hurairah mengenai peperangan dengan mereka di mana pada saat itu orang-orang Rum mengatakan,” Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang mencela kami!” Kemudian Kaum Muslimin menjawab, “ Tidak ! Demi Allah, kami tidak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami !” Maka Bangsa Rum meminta Kaum Muslimin agar membiarkan mereka memerangi orang-orang yang mencela mereka yang berasal dari golongan mereka sendiri, karena mereka telah masuk Islam ( Maksudnya sebagian dari pasukan kaum muslimin adalah Bangsa Rum yang telah masuk Islam, wallohu a’alam ). Kemudian Kaum Muslimin menolak permintaan mereka serta menjelaskan kepada mereka ( Bangsa Rum yang masih kafir ) bahwa orang yang telah masuk Islam adalah saudara Kaum Muslimin yang tidak mungkin diserahkannya kepada orang lain. Dan keberadaan pasukan Muslimin yang berasal dari orang-orang kafir yang ditawan bukanlah suatu yang aneh.

Mengenai masalah bahwa pasukan yang menaklukkan Kota Konstantinnopel itu berasal dari anak cucu Ishaq ini diperkuat lagi oleh kondisi bahwa pasukan Rum jumlahnya hampir mencapai 1 juta orang, di mana sebagian mati terbunuh dan sebagian yang hidup masuk Islam. Dan kelompok yang masuk Islam inilah yang bersama-sama dengan kaum muslimin menaklukkan Konstantinnopel. Wallohu a’lam.
Dan penaklukan Kota Konstantinopel tanpa dengan perang fisik ini belum pernah terjadi sampai sekarang. Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata,” Penaklukan Kota Konstantinopel itu hampir bersamaan dengan datangnya hari kiamat.”

Kemudian Tirmidzi berkata: Mahmud Ibnu Ghailan ( Syekh/ Guru Imam Tirmidzi ) berkata,” Ini adalah hadits yang gharib ( aneh ). Kota Konstantinopel adalah kota di Negeri Rum yang akan ditaklukan pada waktu keluarnya Dajjal, padahal Kota itu sudah pernah ditaklukan di zaman Shahabat Nabi.” ( Jami’ At Tirmidzi, Bab Maa Jaa-a Fi ‘Alaamaati Khuruji Ad Dajjal 6: 498 ).
Memang bahwa Konstantinopel pernah ditaklukan di zaman Shahabat, yaitu pada saat Khalifah Mu’awiyah r.a. mengutus putranya yaitu Yazid, dengan pasukannya ( di antara jamaah ini terdapat shahabat Abu Ayyub Al Anshari r.a. ) ke sana. Tetapi penaklukan tersebut dilalui dengan peperangan fisik. Selain itu, Konstantinopel juga pernah dikepung oleh jamaah Maslamah bin Abdul Malik. Ia bahkan lalu mengadakan perjanjian damai dengan penduduknya dan membangun masjid di sana.

Read More or Baca Selanjutnya ..

Tanda-tanda Kiamat Sughro ( Kecil )


Banyaknya Jumlah Bangsa Rum ( Eropa ) dan Peperangan Mereka dengan Kaum Muslimin

Al Mustaurid Al Quraisyi pernah berkata di sisi Amir bin Al ‘Ash r.a.,” Saya pernah mendengar Rasulullah saw bersabda,’ Kelak akan datang hari kiamat sedangkan Bangsa Rum ( Eropa, keturunan Al Aish bin Ishaq bin Ibrahim ) paling banyak jumlahnya.’ Lalu Amr berkata kepadanya,” Jelaskanlah apa yang engkau katakan itu!” Dia menjawab,” Saya mengatakan apa yang saya dengar dari Rasulullah saw.” ( Shahih Muslim, Kitab Al Fitan wa Asyroth As Sa’ah Bab Taqumu As Sa’atu wa Ar Rum Aktsaru An Nas 18: 22 ).

Dan diriwayatkan dari Abu Malik Al Asyja’i r.a., ia berkata: Rasulullah saw bersabda:


“ Saya menghitung enam perkataan yang akan terjadi menjelang datangnya hari kiamat…”. Lalu Beliau menyebutkan antara lain:” Kemudian akan terjadi perdamaian antara kamu ( kaum muslimin ) dan Bani Ashfar ( Bangsa Rum ), tetapi kemudian mereka mencederai janji ( perdamaian itu ) dan datang kepadamu dengan
membawa 80 bendera dan tiap-tiap bendera diikuti sebanyak 12 ribu orang.” ( Hadits Riwayat Bukhari ).

Dari Jabir bin Samurah dari Nafi’ bin Utbah, ia berkata: Kami pernah bersama-sama Rasulullah saw…lalu saya hafal 4 kalimat dari Beliau yang saya hitung dengan jari saya, Beliau saw bersabda:

“ Kamu akan memerangi Jazirah Arab, lalu Allah membukakannya untuk kamu, lalu Bangsa Persi ( Iran ) dan Allah membukakannya untuk kamu, kemudian Bangsa Rum dan Allah pun membukakannya untuk kamu, lalu kamu akan memerangi Dajjal, dan Allah membukakan ( memberi kemenangan ) untuk kamu.”
Jabir berkata: Lalu Nafi’ berkata,” Wahai Jabir, kita tidak akan melihat Dajjal keluar sehingga Negeri Rum ditaklukkan.” ( Shahih Muslim, Kitab Al Fitan wa Asyroth As Sa’ah 18:26 ).
Dan mengenai sifat peperangan yang terjadi antara Kaum Muslimin dan Bangsa Rum ini dijelaskan dalam sebuah hadits dari Yasir bin Jabir, ia berkata,” Akankah angin merah ( panas ) berhembus di Kuffah, lalu datang seorang laki-laki yang tidak mengigau, wahai Abdullah bin Mas’ud, melainkan datanglah hari kiamat.” Ibnu Mas’ud yang sedang duduk sambil bersandara lantas berkata,” Sesungguhnya kiamat itu tidak akan datang sehingga warisan tidak dibagikan dan rampasan perang tidak dibanggakan..” Lalu beliau berisyarat dengan tangannya menunjuk ke arah Syam, lantas berkata,” Musuh akan berkumpul untuk memerangi orang-orang Islam, dan orang-orang Islam pun berkumpul untuk memerangi mereka.” Saya bertanya,” Apakah tentara Rum yang engkau maksudkan ( dengan musuh itu ) ?” Beliau menjawab,” Ya, dan pada waktu perang itu ada perasaan yang kuat, lalu Kaum Muslimin mengirim satu jamaah berani mati ke garis depan, yang mereka ini tidak pulang kecuali dengan meraih kemenangan ( mati syahid pun itu suatu kemenangan ). Kemudian mereka berperang hingga mereka terhalang karena malam tiba, lalu kedua pasukan kembali pulang dengan tidak ada yang menang tetapi akhirnya pasukan garis depan Pihak Muslimin yang pertama itu binasa/ syahid. Kemudian Kaum Muslimin mengirimkan lagi pasukan berani mati ke garis depan sampai tiga kali ( note: redaksinya tidak seperti ini, untuk meringkas ). Maka pada hari ke-4, bangkit dan majulah sisa-sisa pasukan Kaum Muslimin, yang mana mereka berperang dengan amat sengit yang belum pernah terjadi sebelumnya lalu Allah menjadikan kekalahan atas mereka, sehingga tatkala banyak burung-burung melewati mereka kecuali ( mendapatkan sebagian besar mereka telah menjadi ) mayat.


Read More or Baca Selanjutnya ..

Tanda-tanda Kiamat Sughro ( Kecil )


Diharapkannya Kematian Karena Beratnya Beban Kehidupan

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

" Tidak akan datang hari kiamat sehingga seseorang melewati kuburan orang lain seraya berkata. 'Alangkah baiknya kalau aku yang menempatinya.'" ( Shahih Bukhari. Kitab Al-Fitan 13: 81-82; Shahih Muslim, Kitab Al-Fitan wa Asy-roth As-Sa'ah 18: 34 ).

Dan diriwayatkan dari Abu Hurairah juga, katanya: Rasulullah saw bersabda:

" Demi Allah yang diriku di tangan-Nya, tidaklah dunia akan lenyap sehingga ( datang kondisi di mana ) seseorang melewati kuburan, lalu ia berhenti di atasnya seraya berkata, 'Alangkah baiknya kalau aku yang menempati tempat penghuni kubur ini. Dan bukanlah Ad-Din ( agama ) yang mendorongnya berangan-angan seperti ini, melainkan karena bala ' ( ujian, bencana, fitnah, dan penderitaan hidup ). "
( Shahih Muslim 18: 34 ).
Mengharapkan kematian itu terjadi ketika telah banyak fitnah, keadaan telah berubah, dan aturan-aturan syari'at sudah diganti. Jika kondisi seperti ini belum terjadi sekarang, maka ia pasti akan terjadi.

Ibnu Mas'ud berkata, "Akan datang kepada kalian suatu masa yang seandainya salah seorang di antara kalian melihat kematian itu diperjualbelikan, niscaya ia membelinya. " Dan seperti yang dikatakan orang:
"Kehidupan ini tak ada kebaikannya lagi
Mengapakah kematian itu tiada dijual
sehingga aku dapat membelinya?" ( Faidhul Qadir 6: 418 ).

Al-Hafizh Al-Iraqi berkata, "Hal ini tidak harus terjadi di setiap negeri, pada setiap waktu, dan pada semua manusia. Tetapi dapat saja terjadi pada sebagian orang, sebagian kawasan, dan pada waktu tertentu. Dan dikaitkannya keinginan untuk mati ini dengan melewati kuburan ini adalah untuk menimbulkan kesan betapa hebatnya kerusakan yang terjadi pada manusia ketika itu. Sebab, kadang-kadang ada orang yang menginginkan kematian dengan tidak memikirkan keadaan mati itu. Tetapi, setelah ia menyaksikan orang mati dan melihat kubur ( kuburan ) ia merinding dan hilanglah keinginannya untuk mati itu. Namun karena sangat hebatnya bala' yang menimpanya, maka kengerian kubur dan sebagainya itu tidak dapat menjauhkannya dari keinginannya untuk menginginkan kematian. Sebab hadits ini hanya memberitahukan tentang sesuatu yang akan terjadi, bukan membicarakan hukum syara'." ( Faidhul-Qadir 6: 418 dan Fathul-Bari 13: 75-76 ).

Dan Nabi saw juga memberitahukan bahwa akan datang kemelaratan dan penderitaan kepada manusia sehingga mereka menginginkan datangnya Dajjal. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Hudzaifah ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda:

"Akan datang suatu zaman pada manusia yang pada waktu itu mereka mengharapkan datangnya Dajjal. " Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, saya pertaruhkan ayah dan ibu sebagai penggantimu, mengapa yang demikian itu terjadi?" Beliau menjawab, "Karena kemelaratan dan penderitaan yang mereka hadapi. " Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Ausath dan Al-Bazzar dan perawi-perawinya adalah orang-orang kepercayaan. ( Vide: Majma'uz-Zawaid 5: 284-285 ).


Read More or Baca Selanjutnya ..

Tanda-tanda Kiamat Sughro ( Kecil )


Binatang Buas dan Benda-benda Mati Berkata Kepada Manusia

Di antara tanda telah dekatnya hari kiamat lagi ialah berbicaranya binatang buas dan benda-benda mati kepada manusia, dan mengkhabarkan kepadanya mengenai peristiwa yang terjadi ketika ia sedang bepergian, dan berbicaranya sebagian organ tubuh manusia, seperti paha, yang memberitahukan kepadanya mengenai apa yang diperbuat keluarganya sepeninggalnya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Seekor serigala datang kepada penggembala kambing, lalu ia menerkam seekor kambing, lantas penggembala itu merebutnya hingga lepas darinya. Kemudian serigala itu duduk atas pantatnya dan memasukkan ekornya di antara kedua pahanya hingga menempel di perutnya, seraya ber¬kata, 'Engkau sengaja merebut rejeki yang diberikan Allah kepadaku hingga terlepas dariku.' Kemudian laki-laki itu berkata, 'Demi Allah, saya tidak pernah melihat peris¬tiwa seperti pada hari ini, yaitu ada serigala yang dapat berbicara.' Serigala itu menimpali. 'Yang lebih mengherankan lagi daripada ini ialah ada seorang laki-laki di tengah-tengah pepohonan kurma yang berada di antara dua bidang tanah yang tak berpasir, yang memberitahukan kepadamu tentang sesuatu yang telah terjadi dan akan terjadi sesudahmu, padahal dia itu seorang Yahudi.' Lalu lelaki itu datang kepada Nabi saw menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya. kemudian beliau membenarkannya seraya bersabda: .

“ Sesungguhnya itu salah satu tanda di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat. Sesungguhnya akan ada seseorang yang keluar dari rumah, kemudian ia tidak kembali pulang sehingga kedua sandal dan cemetinya memberitahukan kepadanya mengenai apa yang diperbuat keluarganya sesudah ia pergi." HR. Ahmad ( Musnad Ahmad 15: 202-203, hadits nomor 8049 dengan tahqiq dan syarah Ahmad Syakir. Beliau berkata, "Isnadnya shahih." )
Dan diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad dari Abu Sa'id Al-Khudri yang menceritakan kisah itu hingga ia berkata:
Rasulullah saw bersabda:

“ Benar ( peristiwa itu ). Demi Allah yang diriku di dalam kekuasaan-Nya, tidak akan datang hari kiamat sehingga ada binatang buas yang berkata kepada manusia, dan tali gantungan cemeti dan tali sandal seseorang berkata kepadanya, dan pahanya memberitahukan kepadanya apa yang diperbuat keluarganya sesudah kepergiannya." ( Musnad Imam Ahmad 3:83-84 dengan catatan pinggir Muntakhab Kanzui 'Umal. Al-Albani berkata, "Ini adalah sanad yang shahih. Perawi-perawinya kepercayaan, perawi-perawi Muslim kecuali juga meriwayatkan darinya di dalam Muqaddimahnya." Vide: Silsilah Al-Ahadits Ash-Sha-hihah. 21: 31, nomor 122. Dan diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam Abwab Al-Fitan, Bab Maa Jaa-a Fi Kalam As-Siba' 6: 409. Dan beliau berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih yang tidak kami ketahui kecuali dari hadits Al-Qasim bin Al-Fadhl, seorang yang dapat dipercaya menurut para ahli hadits, dan dia juga dianggap kepercayaan oleh Yahya bin Sa'id dan Abdur-Rahman bin Mahdi ).



Read More or Baca Selanjutnya ..

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

Blog ini dengan bangga akan memberikan informasi dan berbagi cerita tentang Tanda - tanda hari Kiamat, sebagaimana yang telah terkabarkan di dalam Al Qur'an dan hadits Rasulullah saw. Semoga bermanfaat.

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP