Banyaknya Kesaksian Palsu Dan Disembunyikannya Kesaksian Yang Benar
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud ra dari Nabi saw, beliau bersabda:
"Sesungguhnya sebelum datangnya hari kiamat. . . akan banyak kesaksian palsu dan disembunyikan kesaksian yang benar. " ( Musnad Imam Ahmad 5: 333 dengan syarah Ahmad Syakir, dan isnadnya adalah shahih sebagaimana telah kami sebutkan takhrij-nya di muka ).
Syahadatuz-zur ( kesaksian palsu ) ialah kebohongan yang disengaja dalam memberikan kesaksian. Apabila kesaksian palsu ini dapat menjadi sebab dibatalkannya sesuatu yang benar, maka demikian pula dengan menyembunyikan kesaksian yang benar, ia juga dapat menjadi sebab dibatalkannya sesuatu yang benar.
Allah berfirman:
"Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian. Dan barangsiapa menyembunyikan kesaksian maka berdosalah hatinya. " ( QS Al-Baqarah: 283 ).
Diriwayatkan dari Abi Bakrah ra, ia berkata: Kami pernah berada di sisi Rasulullah saw, lalu beliau bertanya,
"Maukah saya tunjukkan kepadamu dosa yang paling besar? Ada tiga macam, yaitu: Menyekutukan Allah dengan sesuatu ( syirik ), durhaka kepada kedua orang tua, dan kesaksian palsu atau perkataan palsu. " Pada waktu itu beliau bersandar, lalu duduk, kemudian mengulang-ulangi sabdanya itu sehingga kami berkata, "Alangkah baiknya kalau beliau diam. " ( Vide: Tafsir 6: 140; Fathul-Bari 5: 262; Shahih Bukhari, Kitab Asy-Syahadat, Bab Maa Qiila Fii Syahafatiz Zuur 5: 261; Shahih Muslim, Kitab Al-Iman, Bab Al-Kabair wa Akbaruha 2: 81-82 ).
Alangkah banyaknya kesaksian palsu dan penyembunyian kesaksian yang benar pada masa sekarang ini. Dan karena bahayanya yang demikian besar, maka Nabi saw merangkaikannya dengan perbuatan syirik dan durhaka kepada kedua orang tua. Sebab, kesaksian palsu merupakan sebab terjadinya kezhaliman, penganiayaan, penyelewengan, dan perampasan hak-hak manusia pada harta dan kehormatannya. Dan banyaknya kesaksian palsu ini sebagai indikasi yang menunjukkan lemahnya iman dan tiadanya rasa takut kepada Allah Ar-Rahman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar