7. Al A'raaf : 187

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Jumat, 14 Mei 2010

Hadits “Tidak Ada Al-Mahdi Kecuali Isa Ibnu Maryam” dan Jawabannya

Sebagian orang yang mengingkari hadits-hadits Al-Mahdi mengemukakan alasan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Tidaklah bertambah urusan melainkan semakin sulit, dunia semakin rusak, manusia semakin bakhil; dan tidaklah datang kiamat melainkan atas manusia yang paling jelek, dan tidak ada Al-Mahdi kecuali Isa bin Maryam." (Sunan Ibnu Majah 2: 1341, dan Mustadrak Al-Hakim 4: 441-442).
Alasan mereka ini dijawab bahwa hadits ini adalah dha'if karena dalam sanadnya terdapat perawi yang bernama Muhammad bin Khalid Al-Jundi. Mengenai Muhammad ini Adz-Dzahabi mengatakan, "Al-Azdi berkata, "Mungkar haditsnya." Dan Abu Abdillah Al-Hakim berkata, "Majhul." Dan saya sendiri -Adz-Dzahabi- me¬ngatakan bahwa haditsnya yang berbunyi Laa Mahdiyya Illaa Isa Ibnu Maryam (Tidak ada Mahdi kecuali Isa Ibnu Maryam) merupakan khabar mungkar yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah." (Mizanul I'tidall: 535).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Hadits ini dha'if. Abu Muhammad bin Al-Walid Al-Baghdadi dan lain-lainnya berpegang pada hadits ini, padahal dia ti¬dak dapat dijadikan pegangan. Dan hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Yunus dari Asy- Syafi'i, dan Asy-Syafi'i meriwayatkan dari seorang laki-laki penduduk Yaman yang bernama Muhammad bin Khalid Al-Jundi, yang dia ini tidak dapat dijadikan hujjah, dan hadits ini tidak terdapat di dalam Musnad Asy-Syafi'i. Dan ada yang me¬ngatakan bahwa Asy-Syafi'i tidak mendengarnya dari Al-Jundi dan Yunus tidak mendengarnya dari Asy-Syafi'i." (Minhajus Sunnah An-Nabawiyyah 4: 211).
Mengenai Muhammad bin Khalid Al-Jundi ini Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, "Dia majhul (tidak dikenal)." (Taqribut Tahdzib 2: 157)
Lain lagi dengan Al-Hafizh Ibnu Katsir, mengenai masalah ini beliau berkata, "Sesungguhnya ini adalah hadits yang terkenal dengan perawi Muhammad bin Khalid Al-Jundi Ash-Shan'ani Al-Muadzdzin, guru Imam Syafi'i, yang banyak orang meri¬wayatkan hadits darinya. Dia tidak majhul sebagaimana anggapan Al-Hakim, bahkan diriwayatkan dari Ibnu Ma'in bahwa beliau menganggapnya tsiqat (kepercayaan). Tetapi sebagian perawi ada yang meriwayatkan hadits darinya dari Aban bin Abi 'Iyasy dari Al-Hasan Al-Bishri secara mursal. Syekh (guru) kami menyebutkan di dalam At-Tahdzib dari sebagian mereka bahwa dia (Muhammad bin Al-Khalid Al-Jundi) bermimpi melihat Asy-Syafi'i, dia berkata, "Yunus bin Abdul A'la Ash-Shadafi berdusta terhadap saya, ini bukan hadits saya." Saya mengatakan, "Yunus bin Abdul A'la Ash-Shadafi termasuk dalam jajaran perawi kepercayaan, dan dia tidak tercela hanya semata-mata mimpi. Zhahir hadits ini sepintas kelihatan bertentangan dengan hadits-ha¬dits yang telah kami kemukakan dalam menetapkan adanya Al-Mahdi yang selain Isa Ibnu Maryam. Sebelum turunnya Isa, maka adanya Mahdi yang bukan Isa bin Maryam adalah sangat jelas -wallahu a'lam-. Adapun setelah turunnya Isa, kalau direnungkan, maka hal ini tidak saling meniadakan; bahkan yang dimaksud dengannya bahwa Al-Mahdi yang benar-benar Al-Mahdi ialah Isa bin Maryam. Dan hal ini tidak menutup kemungkinan adanya Mahdi yang lain. Wallahu a'lam." (An-Nihayah fil Fitan wal Malahim 1: 32 dengan tahqiq DR. Thaha Zaini).
Abu Abdillah Al-Qurthubi berkata, "Boleh jadi yang dimaksud dengan sabda Rasulullah saw "Laa Mahdiyya Illaa Isaa" (Tidak Mahdi selain Isa) ialah "Tidak ada Mahdi yang sempurna dan makshum kecuali Isa." Dengan demikian maka hadits-ha¬dits tersebut dapat dikompromikan dan hilanglah kesan pertentangannya."
Saya berkata, "Seandainya hadits ini ditetapkan shahih, maka ia tidak dapat mengesampingkan hadits-hadits mengenai hadits-hadits mengenai Al-Mahdi yang ba¬nyak jumlahnya dan lebih shahih isnadnya daripada hadits ini yang masih diperselisihkan oleh para ulama mengenai shahih dan tidaknya. Wallahu a'lam."






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

Blog ini dengan bangga akan memberikan informasi dan berbagi cerita tentang Tanda - tanda hari Kiamat, sebagaimana yang telah terkabarkan di dalam Al Qur'an dan hadits Rasulullah saw. Semoga bermanfaat.

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP