Banyak Terjadi Pembunuhan
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Tidak akan datang kiamat sehingga banyak huru-hara ( kerusuhan )." Para sahabat bertanya, "Apakah huru hara atau kerusuhan itu, wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab, "Pembunuhan, Pembunuhan." ( Shahih Muslim, Kitab Al-Fitan wa Asyroth As-Sa'ah 18:13 ).
Dan diriwayatkan oleh Bukhari dari Abdullah bin Mas'ud:
"Menjelang datangnya hari kiamat akan ada hari-hari yang penuh kerusuhan, yang pada waktu itu ilmu ( tentang Ad-Din ) hilang dan kebodohan merajalela."
Abu Musa berkata, "Yang dimaksud dengan Al-Haraj ( kerusuhan atau huru-hara ) ialah pembunuhan, menurut bahasa Habasyah." ( Shahih Bukhari, Kitab Al-Fitan, Bab Zhuhuril Fitan 13:14 ).
Diriwayatkan dari Abu Musa ra dari Nabi saw, beliau bersabda:
"Sesungguhnya sebelum datangnya hari kiamat akan terjadi kerusuhan." Para sahabat bertanya, "Kerusuhan apakah itu, wahai Rasulullah?" Beliau menja¬wab, "Pembunuhan. "Mereka bertanya, "Apakah lebih banyak dari pada pembunuhan yang kami lakukan ? Sesungguhnya kami pernah membunuh tujuh puluh ribu orang lebih dalam setahun." Beliau menjawab, "Bukan kamu membu¬nuh kaum musyrikin, tetapi yang akan terjadi itu ialah sebagian kamu akan membunuh sebagian yang lain ( sesamamu kaum muslimin )." Mereka berkata, "Kami kan punya akal pada waktu itu." Beliau bersabda, "Kebanyakan manusia pada waktu itu hilang pertimbangan akalnya dan digantikan oleh manusia-manusia debu yang kebanyakan mereka mengira berpegang pada kebenaran, padahal tidak sama sekali." ( Musnad Imam Ahmad 4: 414 dengan Catatan pinggir Muntakhab Kanzul 'Ummal; Sunan Ibnu Majah, Kitab Al-Fitan, Bab At-Tatsabbut Fil Fitnah 2:1309, hadits nomor 3959; Syarah As-Sunnah, Bab Asyroth As-Sa'ah 5:28-29, hadits nomor 4234. Dan hadits ini adalah shahih. Periksa: Shahih Al-Jami'ush Shaghir 2: 793, nomor 2043 ).
Dan diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, katanya: Rasulullah saw bersabda:
“ Demi Allah yang diriku di tangan-Nya, tidaklah dunia ini akan lenyap sehingga datang pada manusia, suatu hari ( saat ) seorang pembunuh tidak mengerti mengapa ia membunuh, dan yang dibunuh juga tidak mengerti kenapa ia dibunuh.” Lalu ditanyakan kepada Rasulullah saw,” Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Beliau saw menjawab,” Huru hara, si pembunuh yang terbunuh, keduanya masuk neraka.” ( Shahih Muslim, Kitab Al Fitan wa Asyrot As Sa’ah 18: 35 )
Apa yang disinyalir oleh Rasulullah saw dalam hadits-hadits di atas, sebagiannya telah terjadi. Maka telah terjadi peperangan di antara kaum muslimin sejak jaman Shahabat Radhiallohu ‘anhum ajma’in, yaitu setelah terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan r.a.. Kemudian terjadilah peperangan di berbagai tempat dan dalam kurun waktu yang berbeda-beda, dengan tidak diketahui secara jelas sebab-sebabnya.
Dan pada abad sekarang ini, juga banyak terjadi peperangan sengit antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang menelan banyak korban, bahkan tidak jarang peperangan tersebut terjadi antara negara Islam, dan fitnah pun sedemikian menjalar sehingga seseorang tidak mengerti apa yang mendorongnya membunuh orang lain.
Demikian pula dengan munculnya senjata-senjata pemusnah yang dapat digunakan untuk menghancurkan jutaan manusia sekaligus. Senjata-senjata tersebut memiliki peranan vital untuk memperbanyak jumlah pembunuhan manusia, sehingga manusia tidak ada nilainya lagi. Mereka disembelih bagaikan seekor hewan. Hal ini terjadi karena akal manusia sudah tidak waras dan berpikirnya sudah melenceng. Maka ketika telah terjadi fitnah, manusia tidak tahu lagi mengapa ia membunuh dan untuk apa ia membunuh. Seringkali, pembunuhan terjadi disebabkan oleh perkara yang amat sepele. Tepat sekali apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw,” Sungguh akan dicabut akal kebanyakan manusia pada masa itu.”
Kita memohon keselamatan dan perlindungan kepada Allah swt dari semua fitnah, baik yang nampak maupun yang tersembunyi.
Dalam satu riwayat dikatakan bahwa umat Islam ini adalah umat marhumah ( umat yang diberi rahmat/ dikasihi ). Maksudnya adalah Ummat Islam ini tidak akan mendapatkan siksa/ adzab di akhirat, tetapi jika mereka berdosa, maka adzabnya disegerakan di dunia dalam bentuk fitnah, gempa bumi, korban bencana alam dan pembunuhan.
Diriwayatkan dari Shidqah bin Al Mutsanna, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Rabah bin Al Harits dari Abu Burdah, ia berkata,” Ketika saya sedang berdiri di pasar pada masa pemerintahan Ziyad, tiba-tiba saya memukulkan tangan saya karena merasa heran, lalu ada salah seorang laki-laki dari kaum Anshar yang ayahnya masih punya hubungan persahabatan dengan Rasulullah saw bertanya,’ Apakah yang kamu herankan, wahai Abu Burdah?’ Saya menjawab,’ Saya heran terhadap kaum ( muslimin ) yang agamanya satu, Nabinya satu, dakwah ( seruannya ) satu, hujjahnya ( argumentasinya ) satu, berperang/ berjihad karena tujuan yang satu, tetapi mereka saling membunuh antara satu dengan yang lainnya.’ Dia berkata,’ Janganlah engkau heran, karena ayah saya memberitahukan bahwa dia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda:
“ Sesungguhnya umatku ini adalah umat yang dikasihi. Tidak ada hisab dan adzab
bagi mereka di akhirat. Sesungguhnya adzabnya berupa pembunuhan, gempa bumi
dan berbagai fitnah ( di dunia ).” ( Mustadrak Al Hakim 4: 253-254. Al Hakim
berkata,” Shahih isnadnya, tetapi tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.”
Perkataan Hakim ini disetujui oleh Adz Dzahabi, dan hadits ini Shahih. Vide:
Silsilatul Ahaditsish Shahihah 2: 684-686 )
Dan di dalam riwayat Abu Musa disebutkan:
bagi mereka di akhirat. Sesungguhnya adzabnya berupa pembunuhan, gempa bumi
dan berbagai fitnah ( di dunia ).” ( Mustadrak Al Hakim 4: 253-254. Al Hakim
berkata,” Shahih isnadnya, tetapi tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.”
Perkataan Hakim ini disetujui oleh Adz Dzahabi, dan hadits ini Shahih. Vide:
Silsilatul Ahaditsish Shahihah 2: 684-686 )
Dan di dalam riwayat Abu Musa disebutkan:
“Sesungguhnya umatku ini adalah umat yang dikasihi, mereka tidak ditimpa adzab di
akhirat. Adzabnya adalah di dunia yang berupa pembunuhan, kegelisahan,
kegoncangan dan gempa bumi.” ( Musnad Imam Ahmad 4: 410 dengan catatan
pinggir Muntakhab Kanzul ‘Ummal. Hadits ini shahih. Periksa: Shahih Al Jami’ Ash
Shaghir 2:104, hadits nomor 1734, dan silsilah Al Ahadits Shahihain 2:684, hadits
nomor 959 )
akhirat. Adzabnya adalah di dunia yang berupa pembunuhan, kegelisahan,
kegoncangan dan gempa bumi.” ( Musnad Imam Ahmad 4: 410 dengan catatan
pinggir Muntakhab Kanzul ‘Ummal. Hadits ini shahih. Periksa: Shahih Al Jami’ Ash
Shaghir 2:104, hadits nomor 1734, dan silsilah Al Ahadits Shahihain 2:684, hadits
nomor 959 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar