7. Al A'raaf : 187

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Kamis, 27 Mei 2010

Bab I Tanda-tanda Kiamat Sughro ( Kecil )

Budak Wanita Melahirkan Majikannya

Dalam hadits Jibril yang panjang itu disebutkan pula sabda Rasulullah saw:

"Dan akan saya beritahukan kepadamu tanda-tanda hari kiamat itu ialah apa¬bila budak wanita melahirkan tuannya...." ( Shahih Bukhari, Kitab Al-Iman, Bab Suali Jibril 1:114; Shahih Muslim, Kitab Al-Iman, Bab Bayani Al-Iman Wa Al-Islam Wa Al-Ihsan 1:158 ).
Dan dalam riwayat Muslim dengan lafal:
"Apabila budak wanita melahirkan tuannya...." ( Shahih Muslim 1:163 ).

Para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan makna 'alamat ( tanda-tanda ) ini atas beberapa macam pendapat, dan Al-Hafizh Ibnu Hajar menyebutkan empat di antaranya, yaitu:
1. Al-Khaththabi berkata, "Maknanya ialah Islam akan meluas hingga dapat menguasai negara-negara musyrik dan menawan anak cucu mereka. Apabila seseorang dapat memiliki jariyah ( budak wanita ), lantas budak tersebut melahirkan anak hasil hubungan dengannya. Maka, anak tersebut berkedudukan sebagai tuannya, karena si anak tersebut adalah anak tuannya." ( Ma 'alim As-Sunan 'Ala Mukhtashar Sunan Abu Daud 7: 67; Fathul-Bari 1: 122 ). Imam Nawawi mengatakan bahwa pendapat ini merupakan pendapat kebanyakan ulama. ( Syarah Muslim 1: 158 ). Ibnu Hajar mengatakan, "Pendapat ini masih perlu direnungkan dan dipertimbangkan, sebab budak-budak perempuan melahirkan anak hasil hubungannya de¬ngan tuannya itu sudah terjadi ketika hadits ini disabdakan oleh Rasulullah saw. Dan penaklukan terhadap negara-negara musyrik dan penawanan terhadap anak cucu mereka serta menjadikan mereka sebagai tawanan perang juga banyak terjadi pada masa permulaan Islam. Padahal, konteks hadits itu menunjuk kepada sesuatu yang belum terjadi, yang baru akan terjadi ketika telah mendekati hari kiamat." ( Fathul-Bari 1: 122 ).
2. Para tuan menjual ibu ( yakni budak yang merupakan ibu ) dari anaknya, dan hal ini semakin banyak dan ramai di pasaran, kemudian budak-budak wanita itu dibeli oleh anak-anak kandungnya sendiri dengan tanpa disadari ( bahwa antara mereka terdapat hubungan ibu dan anak ).
3. Si budak perempuan melahirkan anak yang merdeka dari hubungan dengan orang yang bukan tuannya karena persetubuhan yang syubhat. Atau melahirkan budak pula dari jalan pernikahan atau perzinaan, kemudian budak perempuan tersebut dijual dan berpindah-pindah tangan, hingga ia dibeli oleh anaknya ( dan dijadikan budaknya ). Pendapat ini mirip dengan pendapat sebelumnya.
4. Banyaknya anak durhaka yang memperlakukan dan menyikapi ibunya seperti sikap tuan terhadap budaknya, seperti merendahkannya, mencacinya, memukulnya, dan mempekerjakannya atau menjadikannya pelayan untuk dirinya. Jadi, pemakaian kata-kata Rabb ( tuan ) di sini adalah majazi. Atau boleh jadi yang dimaksud dengan rabb di sini adalah mu-robbi-nya ( pendidik dan pembimbingnya ). Selanjutnya Ibnu Hajar berkata, "Dan pendapat ini ( yakni pendapat keempat ini ) adalah pendapat yang paling tepat menurut pandangan saya, mengingat keumumannya. Lagi pula karena konteksnya menunjuk kepada sesuatu kondisi yang bakal terjadi, ketika telah terjadi kerusakan dan keanehan-keanehan serta penyimpangan. Ringkasnya, hadits itu mengisyaratkan bahwa terjadinya kiamat itu sudah dekat apabila keadaan sudah terbalik di mana seseorang yang semestinya dibimbing ma¬lah membimbing dan orang-orang rendahan malah menempati posisi yang tinggi ( terhormat ). Ini sesuai pula dengan sabda beliau mengenai tanda yang lain di mana orang yang dahulunya berkaki telanjang ( karena miskinnya ) malah menjadi raja ( penguasa, pejabat, anggota DPR, direktur, dan sebagainya )." ( Fathul-Bari 1: 122-123 secara ringkas ).
5. Kemudian terdapat pendapat kelima yang dikemukakan oleh Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah, yaitu budak-budak perempuan pada akhir zaman memperoleh kedudukan yang terhormat, yaitu mendampingi seorang pembesar. Karena itulah hal ini dirangkaikan penyebutannya dalam sabda beliau: "Dan engkau akan melihat orang-orang yang dahulunya berkaki telanjang, berpakaian compang-camping lagi miskin, pada saat itu berlomba-lomba membangun perumahan ( dan sebagainya )." ( Kitab An-Nihayah Fil Fitan Wal Malahim 1: 177 dengan tahqiq Dr. Thaha Zaini ).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

Blog ini dengan bangga akan memberikan informasi dan berbagi cerita tentang Tanda - tanda hari Kiamat, sebagaimana yang telah terkabarkan di dalam Al Qur'an dan hadits Rasulullah saw. Semoga bermanfaat.

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP