Ilmu Dihilangkan dan Kebodohan Merajalela
Di antara tanda akan datangnya kiamat lagi ialah akan dihapuskannya ilmu ( ten¬tang Ad-Din/ agama ) dan merajalelanya kejahilan. Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari Anas bin Malik ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda:
"Di antara tanda-tanda akan datangnya kiamat ialah dihilangkannya ilmu ( tentang Ad-Din/ Agama; dan tetapnya kejahilan/ kebodohan. " ( Shahih Bukhari, Kitab Al-Ilm, Bab Raf'i Al-Ilmi Wa Zhuhri Al-Jahli 1: 178; Shahih Muslim, Kitab Al-Ilm, Bab Raf’i Al-Ilmi Wa Qabdhihi Wa Zhuhri Al-Jahli Wa Al-Fitan Fi Akhir Az-Za-man 16: 222 ).
Imam Bukhari meriwayatkan dari Syaqiq, katanya: Saya pernah bersama-sama dengan Abdullah dan Abu Musa, mereka berkata: Nabi saw bersabda:
"Sesungguhnya menjelang datangnya hari kiamat akan ada hari-hari diturunkannya kejahilan dan dihilangkannya ilmu (Ad-Din). " ( Shahih Bukhari, Kitab Al-Fitan, Bab Zhuhuri Al-Fitan 13: 13 ).
Dan diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ab Hurairah ra, ia berkata: Ra¬sulullah saw bersabda:
"Jangka waktu akan semakin dekat, ilmu ( tentang Ad-Din ) akan dihilangkan, fitnah/ kekacauan akan merajalela, penyakit kikir akan dicampakkan ( dalam hati ), dan peperangan akan banyak terjadi. " ( Shahih muslim, Kitab Al-Ilm, Bab Raf'i Al-Ilm 16: 222-223 ).
Ibnu Baththal berkata, "Tanda-tanda akan datangnya kiamat yang dikandung dalam hadits ini telah kita lihat dengan jelas, yaitu ilmu tentang Ad-Din telah berkurang, kebodohan merajalela, penyakit kikir telah dicampakkan dalam hati banyak orang, fitnah merajalela, dan peperangan banyak terjadi." ( Fathul-Bari 13: 16 ).
Al-Hafizh Ibnu Hajar mengomentarinya demikian:
"Yang nampak, bahwa di antara tanda-tanda tersebut yang disaksikannya itu memang banyak terjadi di samping adanya keadaan yang merupakan kebalikan dari itu. Dan yang dimaksud oleh hadits tersebut ialah dominannya hal-hal itu sehingga tidak ada yang tidak demikian melainkan sangat jarang. Inilah yang ditunjuki oleh hadits dengan ungkapannya 'dihilangkan ilmu (Ad-Din)', maka yang tinggal hanyalah kebodohan. Namun hal ini tidak mencegah kemungkinan adanya segolongan ahli ilmu, karena pada waktu itu golongan ahli ilmu tertutup di tengah-tengah masyarakat yang jahil tentang ilmu Ad-Din." ( Fathul-Bari 13: 16 ).
Dan penghapusan ilmu Ad-Din ini ialah dengan kematian para ulamanya. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash ra, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda:
Imam Nawawi berkata, "Hadits ini menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan mencabut ilmu ( sebagaimana yang tersebut dalam hadits-hadits di muka secara mutlak) bukanlah menghapuskannya dari dada ( hati ) para penghafalnya. Tetapi, yang dimak¬sud ialah dengan matinya para pemilik ilmu tersebut. Lantas manusia mengangkat orang-orang yang jahil untuk menghukum ( menetapkan dan memutuskan hukum ) de¬ngan kejahilannya sehingga mereka sendiri sesat dan menyesatkan orang lain." ( Syarah Muslim 16: 223- ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar