7. Al A'raaf : 187

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Jumat, 21 Mei 2010

Bab I Tanda-tanda Hari Kiamat Sughro ( Kecil )


Terbunuhnya Utsman bin Affan ra

Munculnya berbagai macam fitnah pada zaman shahabat ra adalah setelah terbunuhnya Amirul Mukminin Umar Ibnul Khathab ra, karena dia merupakan pintu penutup fitnah. Maka ketika ia telah terbunuh, muncullah berbagai fitnah yang besar dan muncullah penyeru-penyeru fitnah itu dari kalangan orang-orang yang tidak tertanam iman dalam hatinya dan orang-orang munafik yang menampakkan kebaikan ke¬pada orang lain dan menyembunyikan maksud jahat dan tipu daya terhadap Dinul Is¬lam ini.
Diriwayatkan dalam Shahihain dari Hudzaifah ra bahwa Umar bin Al-Khathab ra berkata, "Siapakah di antara kalian yang hafal sabda Rasulullah saw tentang fitnah?" Hudzaifah menjawab, "Saya hafal sebagaimana yang beliau sabdakan." Umar berkata, "Lakukanlah, sesungguhnya engkau seorang pemberani." Rasulullah saw -kata Hu¬dzaifah- bersabda, "Fitnah seseorang pada keluarganya, hartanya, dan tetangganya, dapat dihapuskan oleh shalat, shadaqah, dan amar ma'ruf nahi mungkar." Umar berkata,"Bukan ini yang saya maksud, tetapi yang bergelombang seperti gelombang laut. " Hudzaifah berkata, " Wahai Amirul mukminin. Tak ada resiko atasmu jika antara engkau dan fitnah itu terdapat pintu yang tertutup. " Umar bertanya, " Apakah pintunya dapat dibuka atau dipecah?" Hudzaifah menjawab, "Harus dipecah. " Umar berkata, "Itu lebih tepat tidak ditutup." Kami (para sahabat) bertanya (kepada Hudzaifah), "Apakah ia (Umar) tahu pintu itu?" Hudzaifah menjawab, "Ya, sebagaimana halnya bahwa sebelum memasuki pagi hari pasti ada malam hari. Sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadanya suatu hadits yang tidak keliru. " Maka kami pun menanyakan kepada Hudzaifah dengan menyuruh Masroq bertanya kepadanya, " Siapakah pintu itu?" Hudzaifah menjawab, "Umar." (Shahih Bukhari, Kitab Al-Manaqib, Bab 'Alamat An-Nubuwwah 6: 603-604; Shahih Muslim, Kitab Asyrath As-Sa'ah, Bab Fi Al-Fitnah Al-Lati Tamuju Kamauji Al-Bahri 18: 16-17).
Apa yang disabdakan Rasulullah saw itu pun menjadi kenyataan. Umar dibunuh orang dan pintu itu pun pecah, fitnah-fitnah bermunculan, dan bala bencana datang menimpa. Maka fitnah yang pertama kali muncul ialah terbunuhnya khalifah yang lurus, yang memiliki dua cahaya, yaitu Utsman bin Affan, di tangan komplotan penyeru kejahatan yang datang dari Irak dan Mesir. Mereka memasuki Madinah dan membunuh Utsman di rumahnya. (Vide: Al-Bidayah wa Al-Nihayah 7:170-191).
Rasulullah saw sendiri pernah mengingatkan Utsman bahwa dia akan ditimpa bala bencana. Karena itulah, ketika bencana itu datang, Utsman bersabar dan melarang para shahabat memerangi orang-orang yang membangkang kepadanya agar tidak terjadi pertumpahan darah hanya untuk membela dirinya. (Vide: Al- 'Awashim Min Al-Qawa-shim: 132-137 dengan tahqiq dan ta'liq Muhibbuddin Al- Khathib).
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy'ari ra, ia berkata: Rasulullah saw pernah keluar ke suatu dinding kota Madinah…, lalu datanglah Uts¬man, kemudian saya melapor kepada Rasulullah saw, "Sebagaimana yang engkau pesankan, saya tidak berani mengizinkan Utsman sebelum saya meminta izin kepada engkau. " Lalu beliau bersabda, "Izinkanlah dia masuk surga, tetapi (sebelumnya) dia akan ditimpa malapetaka. " (Shahih Bukhari, Kitab Al-Fitan, Bab Al-Fitnah Al-Lati Tamuju Kamauji Al-Bahri 13: 48).
Nabi saw mengkhususkan penyebutan bala' (bencana/malapetaka) pada Uts¬man padahal Umar juga sama-sama dibunuh orang, adalah karena ujian yang menimpa Utsman. Dan yang lebih memberatkannya lagi, yakni dengan berkuasanya kaum yang ingin memecatnya dari kepemimpinan. Mereka menganggap Utsman curang dan zhalim, meski sebelumnya Utsman telah berusaha melerai dan menolak tuduhan mereka. (Vide: Fathul-Bari 13: 51).
Dengan terbunuhnya Utsman, maka terpecahlah kaum muslimin dan terjadilah peperangan di kalangan para sahabat, tersebarlah fitnah-fitnah dan hawa nafsu, banyak pertentangan dan silang pendapat, dan terjadi berbagai macam pemberontakan pada zaman sahabat ra. Dan Nabi saw sendiri sudah mengetahui akan terjadinya berbagai macam fitnah pada zaman sahabat itu, yaitu ketika beliau naik ke bangunan yang tinggi di kota Madinah, beliau bersabda:
"Tahukah kamu apa yang aku lihat ? " Para sahabat menjawab, "Tidak. " Beliau bersabda, "Sesungguhnya aku melihat fitnah-fitnah terjadi di celah-celah rumah kamu seperti turunnya embun. " (Shahih Muslim, Kitab Al-Fitan wa Asy¬rath As-Sa'ah, Bab Nuzulil Fitan Ka Mawaqi'il Qathri 18: 7).
Imam Nawawi berkata, "Dan tasybih (penyerupaan) fitnah dengan turunnya embun itu adalah embun dalam hal banyaknya dan meratanya. Artinya, fitnah itu ba¬nyak sekali terjadi dan meliputi semua manusia, tidak khusus pada golongan tertentu saja. Ini juga sebagai isyarat terhadap berbagai peperangan yang terjadi di antara me¬reka, seperti perang Jamal, perang Shiffin dan Hurroh, terbunuhnya Utsman dan Husein ra dan lain-lainnya. Pengetahuann akan terjadinya hal ini merupakan salah satu mu'jizat yang nyata bagi beliau saw. " (Syarah Muslim 18: 8).







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

Blog ini dengan bangga akan memberikan informasi dan berbagi cerita tentang Tanda - tanda hari Kiamat, sebagaimana yang telah terkabarkan di dalam Al Qur'an dan hadits Rasulullah saw. Semoga bermanfaat.

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP